Selasa, 17 Juli 2012

Zarate Di Persimpangan Jalan


Zarate Di Persimpangan Jalan
oleh Galuh Trianingsih Lazuardi
© 2012
“Dia telah bertambah dewasa,” kata Rocchi. “Dia bagian penting dari tim dan sejauh ini dia berusaha keras untuk menjadi bagian dari pemain lain,” puji Petkovic. Zarate baru?

Setidaknya ada yang berbeda dari Zarate awal musim ini. Untuk pertama kalinya dia datang dengan berat badan ideal usai sebulan di kampung halaman. Dan meskipun datang sehari terlambat, untuk pertama kalinya hal ini terjadi bukan karena kesalahannya. Yang mencengangkan, Zarate menemui sekelompok fans yang berkumpul di depan gerbang pusat latihan di Formello, memenuhi permintaan tandatangan dan berfoto bersama atau sekedar berbincang. Padahal selama ini Zarate dikenal sebagai pribadi angkuh yang “jaim” terhadap fans. Zarate baru telah lahir, tetapi mengapa?

Pemain Termahal Lotito
Zarate adalah pemain termahal yang pernah dibeli Lotito, tak kurang dari 20 juta euro. Zarate juga menempati peringkat pertama dalam daftar gaji Lazio bersama Klose, 2,5 juta euro per musim. Musim pertama bersama Lazio yang cukup cemerlang seolah segera membentuknya menjadi pribadi kontroversial. Di ruang ganti dia bersikap kurang bersahabat dan di lapangan permainannya cenderung individualitis. Sikap ini tak bermasalah bagi Reja, pelatih pragmatis yang lebih mementingkan hasil daripada proses dan sistem permainan tim secara keseluruhan. Sejauh menyumbangkan gol, Reja mengabaikan aspek non-teknis.

Petaka datang pada awal musim lalu ketika manajemen Lazio mendatangkan Klose dan Cisse. Ketika Hernanes, Mauri dan Rocchi menyambut hangat keduanya, Zarate bersungut-sungut. Dan ketika selama pra-musim Reja menempatkan Zarate hanya sebagai cadangan bersama Rocchi, Kozak dan Sculli, maka Zarate sampai pada batas kesabarannya. Dia meminta ditransfer ke luar Lazio kepada manajemen, dan menolak dimasukkan ke skuad Lazio ke Liga Europa, agar tetap dapat bermain di Liga Europa atau Liga Champions bersama klub lain.

Lotito selalu menuntut loyalitas total dari pemainnya dan tidak pernah menoleransi sikap seperti ini. Lihatlah apa yang terjadi pada Pandev ketika melakukan hal yang sama, dikeluarkan dari skuad dan “dibekukan” statusnya. Ledesma juga pernah mengalami ini, sebelum akhirnya ditolong Reja. Maka tak ayal lagi, pada hari terakhir calcio mercato, Zarate dipinjamkan ke Inter.

Periode Terburuk
Di Inter Zarate tak butuh lama untuk mengeluarkan komentar ke media yang menyakiti hati Lotito, “Inter adalah klub terhebat yang pernah diperkuatnya. Saya berharap dapat dipermanenkan di sini,” kata Zarate. Di bawah rezim Gasperini dan Ranieri, Zarate lebih sering menghangatkan bangju cadangan. Ketika pelatih Inter beralih ke Stramaccioni dan Zarate menjadi pemain inti, “Saya ingin terus bertahan di Inter daripada kembali ke Lazio.” Ketika ternyata Inter tak berminat lagi kepadanya, “Setahun bersama Inter adalah periode terburuk dalam karir saya. Saya ingin kembali ke Lazio dan merindukan Derby della Capitale.”

Pemain hebat memang acapkali bersikap kontroversial. Tetapi apakah Zarate sehebat dan seberbakat Diego Maradona atau Mario Balotelli untuk merasa berhak bersikap kontroversial? Bagi Lotito dan Tare, tidak! Maka dalam berbagai kesempatan keduanya mengisyaratkan “Tidak!” bagi kembalinya Zaraete. Hingga 7 Juli 2012 Tare masih mengungkapkan ke media bahwa Zarate akan dijual. Petkovic juga mengawali dengan sikap skeptis terhadap Zarate, karena belainan dengan Reja, dia pelatih idealis yang sangat mementingkan kerjasama dan keharmonisan tim di dalam dan di luar lapangan.

Petkovic Jatuh Hati
Sepekan dalam latihan pra-musim di Auronzo di Cadore, Zarate menjadi anak manis di dalam dan di luar lapangan. Dalam beberapa sesi latihan, Zarate ikhlas menerima kemarahan Petkovic karena sikap individualistisnya dalam bermain. Zarate bekerja keras menunjukkan dirinya layak masuk dalam pasukan elit Petkovic. Pelatih asal Bosnia ini akhirnya jatuh hati, dan mengisyaratkan keinginannya memakai Zarate, walaupun belum mengambil keputusan akhir. Dengan posisi Klose, Kozak dan Rocchi yang hampir pasti masuk tim serta tiga trequartista Ederson, Hernanes dan Mauri kokoh di skuad, maka Zarate masih harus bersaing dengan Alfaro dan Floccari. Dan tentu saja Rozzi sebagai produk regenerasi Akademi Lazio yang direkomendasikan oleh Klose, serta siapapun striker baru yang akan dibeli Tare. Musim ini Lazio memang akan tampil dengan tim yang ramping, hanya beranggotakan 24 pemain senior dan 2-4 pemain jebolan Primavera, sehingga persaingan antar-pemain untuk masuk tim sangat ketat.

Manajemen Lazio belum banyak berkomentar tentang hal ini. Tetapi Tare tetap akan membeli satu penyerang lagi, kemungkinan Guidetti atau Pazini. Lotito dikabarkan akan memperpanjang kontrak Zarate selama setahun, tetapi dengan sisa nilai kontrak yang sama. Ini sama saja dengan menurunkan gaji Zarate menjadi duapertiga dari gaji semula. Belum jelas, apakah Zarate berkenan menerima tawaran “sadis” Lotito ini.

Zarate memang telah berubah, menjadi Zarate baru yang bekerja keras, rendah hati dan berkepribadian menyenangkan. Tetapi tampaknya dia harus bekerja lebih keras lagi meluluhkan hati Lotito dan Tare untuk menjadi bagian penting Lazio musim ini. Zarate memang tengah berada di persimpangan jalan karirnya di Lazio. Terus berjuang, Mauro!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar