Zarate Di Persimpangan Jalan
oleh Galuh Trianingsih Lazuardi
© 2012
“Dia
telah bertambah dewasa,” kata Rocchi. “Dia bagian penting dari tim dan sejauh
ini dia berusaha keras untuk menjadi bagian dari pemain lain,” puji Petkovic.
Zarate baru?
Setidaknya
ada yang berbeda dari Zarate awal musim ini. Untuk pertama kalinya dia datang
dengan berat badan ideal usai sebulan di kampung halaman. Dan meskipun datang
sehari terlambat, untuk pertama kalinya hal ini terjadi bukan karena
kesalahannya. Yang mencengangkan, Zarate menemui sekelompok fans yang berkumpul
di depan gerbang pusat latihan di Formello, memenuhi permintaan tandatangan dan
berfoto bersama atau sekedar berbincang. Padahal selama ini Zarate dikenal
sebagai pribadi angkuh yang “jaim” terhadap fans. Zarate baru telah lahir,
tetapi mengapa?
Pemain Termahal Lotito
Zarate
adalah pemain termahal yang pernah dibeli Lotito, tak kurang dari 20 juta euro.
Zarate juga menempati peringkat pertama dalam daftar gaji Lazio bersama Klose,
2,5 juta euro per musim. Musim pertama bersama Lazio yang cukup cemerlang
seolah segera membentuknya menjadi pribadi kontroversial. Di ruang ganti dia
bersikap kurang bersahabat dan di lapangan permainannya cenderung
individualitis. Sikap ini tak bermasalah bagi Reja, pelatih pragmatis yang
lebih mementingkan hasil daripada proses dan sistem permainan tim secara
keseluruhan. Sejauh menyumbangkan gol, Reja mengabaikan aspek non-teknis.
Petaka
datang pada awal musim lalu ketika manajemen Lazio mendatangkan Klose dan
Cisse. Ketika Hernanes, Mauri dan Rocchi menyambut hangat keduanya, Zarate
bersungut-sungut. Dan ketika selama pra-musim Reja menempatkan Zarate hanya
sebagai cadangan bersama Rocchi, Kozak dan Sculli, maka Zarate sampai pada
batas kesabarannya. Dia meminta ditransfer ke luar Lazio kepada manajemen, dan
menolak dimasukkan ke skuad Lazio ke Liga Europa, agar tetap dapat bermain di
Liga Europa atau Liga Champions bersama klub lain.
Lotito
selalu menuntut loyalitas total dari pemainnya dan tidak pernah menoleransi
sikap seperti ini. Lihatlah apa yang terjadi pada Pandev ketika melakukan hal
yang sama, dikeluarkan dari skuad dan “dibekukan” statusnya. Ledesma juga
pernah mengalami ini, sebelum akhirnya ditolong Reja. Maka tak ayal lagi, pada
hari terakhir calcio mercato, Zarate dipinjamkan ke Inter.
Periode Terburuk
Di
Inter Zarate tak butuh lama untuk mengeluarkan komentar ke media yang menyakiti
hati Lotito, “Inter adalah klub terhebat yang pernah diperkuatnya. Saya
berharap dapat dipermanenkan di sini,” kata Zarate. Di bawah rezim Gasperini
dan Ranieri, Zarate lebih sering menghangatkan bangju cadangan. Ketika pelatih
Inter beralih ke Stramaccioni dan Zarate menjadi pemain inti, “Saya ingin terus
bertahan di Inter daripada kembali ke Lazio.” Ketika ternyata Inter tak
berminat lagi kepadanya, “Setahun bersama Inter adalah periode terburuk dalam
karir saya. Saya ingin kembali ke Lazio dan merindukan Derby della Capitale.”
Pemain
hebat memang acapkali bersikap kontroversial. Tetapi apakah Zarate sehebat dan
seberbakat Diego Maradona atau Mario Balotelli untuk merasa berhak bersikap
kontroversial? Bagi Lotito dan Tare, tidak! Maka dalam berbagai kesempatan
keduanya mengisyaratkan “Tidak!” bagi kembalinya Zaraete. Hingga 7 Juli 2012
Tare masih mengungkapkan ke media bahwa Zarate akan dijual. Petkovic juga
mengawali dengan sikap skeptis terhadap Zarate, karena belainan dengan Reja, dia
pelatih idealis yang sangat mementingkan kerjasama dan keharmonisan tim di
dalam dan di luar lapangan.
Petkovic Jatuh Hati
Sepekan
dalam latihan pra-musim di Auronzo di Cadore, Zarate menjadi anak manis di
dalam dan di luar lapangan. Dalam beberapa sesi latihan, Zarate ikhlas menerima
kemarahan Petkovic karena sikap individualistisnya dalam bermain. Zarate
bekerja keras menunjukkan dirinya layak masuk dalam pasukan elit Petkovic.
Pelatih asal Bosnia
ini akhirnya jatuh hati, dan mengisyaratkan keinginannya memakai Zarate,
walaupun belum mengambil keputusan akhir. Dengan posisi Klose, Kozak dan Rocchi
yang hampir pasti masuk tim serta tiga trequartista Ederson, Hernanes dan Mauri
kokoh di skuad, maka Zarate masih harus bersaing dengan Alfaro dan Floccari. Dan
tentu saja Rozzi sebagai produk regenerasi Akademi Lazio yang direkomendasikan
oleh Klose, serta siapapun striker baru yang akan dibeli Tare. Musim ini Lazio
memang akan tampil dengan tim yang ramping, hanya beranggotakan 24 pemain
senior dan 2-4 pemain jebolan Primavera, sehingga persaingan antar-pemain untuk
masuk tim sangat ketat.
Manajemen
Lazio belum banyak berkomentar tentang hal ini. Tetapi Tare tetap akan membeli
satu penyerang lagi, kemungkinan Guidetti atau Pazini. Lotito dikabarkan akan
memperpanjang kontrak Zarate selama setahun, tetapi dengan sisa nilai kontrak
yang sama. Ini sama saja dengan menurunkan gaji Zarate menjadi duapertiga dari
gaji semula. Belum jelas, apakah Zarate berkenan menerima tawaran “sadis” Lotito
ini.
Zarate
memang telah berubah, menjadi Zarate baru yang bekerja keras, rendah hati dan
berkepribadian menyenangkan. Tetapi tampaknya dia harus bekerja lebih keras
lagi meluluhkan hati Lotito dan Tare untuk menjadi bagian penting Lazio musim
ini. Zarate memang tengah berada di persimpangan jalan karirnya di Lazio. Terus
berjuang, Mauro!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar