Ceccarelli Nasibnya Tak Seindah Nesta
oleh Galuh Trianingsih Lazuardi
©
2012
foto dari: http://seriebnews.com |
Hingga hari terakhir mercato musim panas, nasib Tommaso Ceccearelli
masih belum jelas. Presiden Claudio Lotito terus menolak permintaan peminjaman
pemain berusia 20 tahun ini yang diajukan beberapa klub Serie-B dan memaksakan
agar Ceccarelli dan beberapa pemain alumni Primavera lain bermain di klub
miliknya yang lain, Salernitana, yang berlaga di Serie-C2. Ceccarelli termasuk yang menolak bermain di
kasta keempat sepakbola Italia tersebut.
Hingga Januari 2012, Ceccarelli disebut-sebut sebagai pemain
muda Lazio yang paling menjanjikan. Awal karirnya sangat mirip Alessandro
Nesta. Kelahiran kota
Roma, bermain bola di Formello sejak masa kanak-kanak dan menjadi bintang di
Lazio Primavera. Ceccarelli selalu mencetak gol pada setiap lagana dan total
telah mencetal 47 gol selama dua setengah tahun ajang pemain U-20 ini. Tak
heran, banyak pengamat sepakbola meramalkannya sebagai “The Next Prince of
Olimpico” pengganti Nesta. Tetapi nasibnya tak seindah Nesta yang dipromosikan
ke tim utama pada usia 17 tahun dan menyandang tanggung jawab sebagai kapten
Lazio di usia 19 tahun.
Belum Pernah Berkenalan dengan Petkovic
Di usia 19 tahun, Ceccarelli memang masuk skuad utama Lazio.
Tetapi pelatih Edy Reja tak semenitpun pernah memainkannya di laga resmi, tak
juga ketika badai cedera melanda pemain utama. Januari lalu, akhirnya
Ceccarelli dipinjamkan ke klub Serie-B, Juve Stabbia. Alih-alih menimba
pengalaman bertanding, setengah musim di klub ini menjadi mimpi buruk bagi pemain
berdarah campuran Italia-Libya ini. Mengalami cedera tak lama setelah tiba
memaksanya meninggalkan lapangan hijau selama lebih dari dua bulan. Setelah
itu, Ceccarelli mengalami kesulitan untuk bersaing mengambil tempat utama di
tim yang sudah stabil. Dia hanya memainkan dua laga selama di Juve Stabbia
tanpa mencetak gol. Ceccarelli biasa bermain pada posisi gelandang serang,
posisi yang ditempati Mauri di tim utama. Juve Stabbia memakai sistem 4-4-2 dan
Ceccarelli sama sekali tak berkembang sebagai pemain tengah.
Bermain dua kali selama satu musim, tak mengherankan jika
Vladimir Petkovic sama sekali tidak meliriknya, bahkan tidak diikutkan dalam
pelatihan pra-musim baik di Auronzo di Cadore maupun di Fiuggi. Menurutnya, dia
bahkan belum pernah berkenalan dengan Petkovic. Ceccarelli berlatih sendiri di
Formello sambil mengharapkan ada tim lain yang mau meminjamnya. Tetapi itu
terhadang keinginan Lotito agar Ceccarelli bermain di klubnya, Salernitana.
Untunglah sang agen, Giampiero Pocetta, mampu melobi Lotito dan pada jam-jam
terakhir menjelang jendela mercato ditutup, meminjamkan Ceccarelli ke klub
Virtus Lanciano yang baru saja dipromosikan ke Serie-B dari Serie-C1. Lanciano
bermain dengan sistem 4-3-3 yang memungkinkan Ceccarelli berkembang.
Tetap Berharap
Usai menjalani tes medis di Lanciano, kepada Cittaceleste.it
Ceccarelli mengungkapkan kegembiraannya. Dia bahagia tiba di Lanciano, dan
menganggap enam bulan di Juve Stabbia sebagai pelajaran berharga.
“Saya tidak menyesali meninggalkan Primavera sebelum usia saya
genap 20 tahun, karena saat itu adalah waktunya saya melanjutkan perjalanan
saya. Kalau saya harus mengulangi lagi, saya akan mengambil keputusan yang
sama. Saya tetap hadir dan menyemangati mantan rekan-rekan saya saat mereka
melawan Inter di final.”
Ceccarelli tetap berterima kasih kepada Lazio atas semua yang
didapatkannya di sana ,
dan masih mengharapkan suatu hari nanti dapat bermain untuk tim utama Lazio.
“Kontrak saya dengan Lazio masih tersisa 3 tahun lagi. Kalau
saya dapat menunjukkan performa baik di Lanciano, saya tetap berharap mendapat
kesempatan. Lazio adalah satu-satunya tim di hati saya. Saya telah bersama
Lazio sejak kanak-kanak. Kalau kesempatan itu tidak ada, maka saya harus terus
melanjutkan karir saya di luar Lazio. Tetapi yang penting sekarang adalah
bermain sebaik mungkin di Lanciano, lalu saya akan lihat arah masa depan saya.”
Selamat berjuang, Tommaso, semoga sukses!
(dari berbagai sumber, terutama dari Cittaceleste.it)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar