Minggu, 09 September 2012

Ceccarelli Nasibnya Tak Seindah Nesta


Ceccarelli Nasibnya Tak Seindah Nesta
oleh Galuh Trianingsih Lazuardi
© 2012
foto dari: http://seriebnews.com
 Hingga hari terakhir mercato musim panas, nasib Tommaso Ceccearelli masih belum jelas. Presiden Claudio Lotito terus menolak permintaan peminjaman pemain berusia 20 tahun ini yang diajukan beberapa klub Serie-B dan memaksakan agar Ceccarelli dan beberapa pemain alumni Primavera lain bermain di klub miliknya yang lain, Salernitana, yang berlaga di Serie-C2.  Ceccarelli termasuk yang menolak bermain di kasta keempat sepakbola Italia tersebut.

Hingga Januari 2012, Ceccarelli disebut-sebut sebagai pemain muda Lazio yang paling menjanjikan. Awal karirnya sangat mirip Alessandro Nesta. Kelahiran kota Roma, bermain bola di Formello sejak masa kanak-kanak dan menjadi bintang di Lazio Primavera. Ceccarelli selalu mencetak gol pada setiap lagana dan total telah mencetal 47 gol selama dua setengah tahun ajang pemain U-20 ini. Tak heran, banyak pengamat sepakbola meramalkannya sebagai “The Next Prince of Olimpico” pengganti Nesta. Tetapi nasibnya tak seindah Nesta yang dipromosikan ke tim utama pada usia 17 tahun dan menyandang tanggung jawab sebagai kapten Lazio di usia 19 tahun.

Belum Pernah Berkenalan dengan Petkovic
Di usia 19 tahun, Ceccarelli memang masuk skuad utama Lazio. Tetapi pelatih Edy Reja tak semenitpun pernah memainkannya di laga resmi, tak juga ketika badai cedera melanda pemain utama. Januari lalu, akhirnya Ceccarelli dipinjamkan ke klub Serie-B, Juve Stabbia. Alih-alih menimba pengalaman bertanding, setengah musim di klub ini menjadi mimpi buruk bagi pemain berdarah campuran Italia-Libya ini. Mengalami cedera tak lama setelah tiba memaksanya meninggalkan lapangan hijau selama lebih dari dua bulan. Setelah itu, Ceccarelli mengalami kesulitan untuk bersaing mengambil tempat utama di tim yang sudah stabil. Dia hanya memainkan dua laga selama di Juve Stabbia tanpa mencetak gol. Ceccarelli biasa bermain pada posisi gelandang serang, posisi yang ditempati Mauri di tim utama. Juve Stabbia memakai sistem 4-4-2 dan Ceccarelli sama sekali tak berkembang sebagai pemain tengah.

Bermain dua kali selama satu musim, tak mengherankan jika Vladimir Petkovic sama sekali tidak meliriknya, bahkan tidak diikutkan dalam pelatihan pra-musim baik di Auronzo di Cadore maupun di Fiuggi. Menurutnya, dia bahkan belum pernah berkenalan dengan Petkovic. Ceccarelli berlatih sendiri di Formello sambil mengharapkan ada tim lain yang mau meminjamnya. Tetapi itu terhadang keinginan Lotito agar Ceccarelli bermain di klubnya, Salernitana. Untunglah sang agen, Giampiero Pocetta, mampu melobi Lotito dan pada jam-jam terakhir menjelang jendela mercato ditutup, meminjamkan Ceccarelli ke klub Virtus Lanciano yang baru saja dipromosikan ke Serie-B dari Serie-C1. Lanciano bermain dengan sistem 4-3-3 yang memungkinkan Ceccarelli berkembang.

Tetap Berharap
Usai menjalani tes medis di Lanciano, kepada Cittaceleste.it Ceccarelli mengungkapkan kegembiraannya. Dia bahagia tiba di Lanciano, dan menganggap enam bulan di Juve Stabbia sebagai pelajaran berharga.

“Saya tidak menyesali meninggalkan Primavera sebelum usia saya genap 20 tahun, karena saat itu adalah waktunya saya melanjutkan perjalanan saya. Kalau saya harus mengulangi lagi, saya akan mengambil keputusan yang sama. Saya tetap hadir dan menyemangati mantan rekan-rekan saya saat mereka melawan Inter di final.”

Ceccarelli tetap berterima kasih kepada Lazio atas semua yang didapatkannya di sana, dan masih mengharapkan suatu hari nanti dapat bermain untuk tim utama Lazio.

“Kontrak saya dengan Lazio masih tersisa 3 tahun lagi. Kalau saya dapat menunjukkan performa baik di Lanciano, saya tetap berharap mendapat kesempatan. Lazio adalah satu-satunya tim di hati saya. Saya telah bersama Lazio sejak kanak-kanak. Kalau kesempatan itu tidak ada, maka saya harus terus melanjutkan karir saya di luar Lazio. Tetapi yang penting sekarang adalah bermain sebaik mungkin di Lanciano, lalu saya akan lihat arah masa depan saya.”

Selamat berjuang, Tommaso, semoga sukses!

(dari berbagai sumber, terutama dari Cittaceleste.it)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar