Selasa, 04 September 2012

Paradoks Berhemat Ala Lotito


Paradoks Berhemat Ala Lotito
oleh Galuh Trianingsih Lazuardi
© 2012
foto: http://sslazio.it
Setelah menuai kekecewaan fans, dan bahkan kegeraman pelatih Reja saat itu, akibat kebijaksanaan transfer Januari 2012 lalu, kini tampaknya manajemen Lazio juga tidak melakukan hal yang terlalu impresif pada bursa transfer musim panas ini. Direktur Olahraga Lazio, Igli Tare, memang menyatakan bahwa manajemen sudah melakukan apa yang harus dilakukan dan bahwa tim Lazio saat ini sudah lengkap. Kita, sejauh ini, dapat mengiyakan hal tersebut, melihat hasil 100% dari empat laga resmi Lazio musim ini. Melihat pemain yang diturunkan pada keempat laga tersebut, boleh dikatakan skuad Petkovic itu adalah skuad Reja musim lalu. Semua identik, minus Djibril Cisse dan ditambah dua pemain yang “pulang kandang”, Zarate dan Floccari.

Pertanyaan dapat saja muncul tentang kemampuan manajemen menarik pemain yang dibutuhkan. Sebut saja Burak Yilmaz atau Andreas Granqvist. Pertanyaan ini, sementara terjawab dengan hasil impresif di lapangan. Maka orangpun berusaha memahami kiat efisiensi dan efektivitas keuangan yang diterapkan Claudio Lotito dalam mengelola klub.

Tetapi ada fenomena lain yang menarik untuk dicermati. Saat ini di tim bercokol tak kurang dari 34 pemain. Padahal Petkovic hanya membutuhkan sekitar 24 pemain yang akan difokuskan menapaki laga demi laga yang diikuti Biancocelesti di tiga ajang kompetisi musim ini. Terlebih jika kita melihat jumlah penyerang yang 10 orang, padahal pola 4-3-3 Petkovic hanya membutuhkan satu striker murni. Atau, jika pelatih asal Bosnia ini mengubah pola menjadi 4-4-2 maka hanya dua striker murni yang diturunkan.

Inilah selengkapnya ketigapuluhempat pemain yang menghuni Pusat Olahraga Formello.

Penjaga gawang (3):
Albano Bizzari, Federico Marchetti, Juan Pablo Carrizo

Belakang (10):
Michael Ciani, Andre Dias, Lionel Scaloni, Giuseppe Biava, Modibo Diakite, Stefan Radu, Abdoulay Konko, Marius Stankevicius, Luis Pedro Cavanda, Luciano Zauri

Tengah (11):
Stefano Mauri, Ederson, Anderson Hernanes, Alvaro Gonzalez, Senad Lulic, Ogenyi Onazi, Cristian Ledesma, Lorik Cana, Cristian Brocchi, Francelino Matuzalem, Antonio Candreva

Depan (10):
Tommaso Rocchi, Mauro Zarate, Miroslav Klose, Pasquale Foggia, Libor Kozak, Antonio Rozzi (masih aktif dimainkan di tim Primavera), Emiliano Alfaro, Giuseppe Sculli, Ettore Mendicino, Sergio Floccari.

Saat pelatihan pra-musim di Auronzo di Cadore Petkovic telah secara terbuka meminta dikuranginya striker. Dan usai laga melawan Mura sekali lagi Petkovic mengeluh tentang banyaknya pemain ini. Pria karismatis itu mengatakan tidak mungkin dirinya menangani semua pemain dan meminta sisa pemain yang tidak dibutuhkannya dilatih (orang lain) tersendiri (entah untuk tujuan apa), sementara dirinya berkonsentrasi menangani skuad yang akan diturunkan laga demi laga.

Sungguh, dengan pola yang diterapkan Petkovic, sangat sukar membayangkan Sculli, Foggia, Alfaro atau Mendicino dapat masuk tim inti, sementara sang pelatih telah menjatuhkan pilihan kepada Klose, Zarate, Kozak, Floccari, Rochi dan bahkan sang bintang muda, Rozzi.

Apa arti semua ini? Bagi saya ini suatu situasi yang paradoksal dengan semangat efisiensi dan efektivitas keuangan yang selalu dicanangkan Lotito. Bagaimana tidak, alih-alih berhemat, Lotito justru harus membayar gaji buta kepada sepuluh pemain yang mungkin sama sekali tidak akan pernah bermain musim ini. Dengan standar gaji rendah saja, maka kocek Lazio musim ini harus terkuras lebih dari 5 juta euro untuk keperluan ini. Tampaknya sah-sah saja jika fans yang skeptis berpendapat, kemampuan manajemen menyalurkan ke luar pemain yang tidak dibutuhkan, tidak lebih baik daripada kemampuannya mendatangkan pemain yang dibutuhkan.

Jendela transfer ke klub Italia lainnya memang telah tertutup rapat, tetapi masih ada kesempatan untuk menjual atau meminjamkan pemain berlebih ke beberapa liga di Eropa yang jendela transfernya masih terbuka dalam beberapa hari ini. Kita tunggu saja.

2 komentar:

  1. Itu urusan manajemen.. sebagai seorang fans mereka hanya butuh pengertian dari kita. Yg terpenting adalah bagaimana dampak dari ini semua apakah baik atau tidak.Sejauh ini dampaknya tidak buruk malah bagus... 4 kemenangan berturut-turut

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheheh iya sih, tapi fans juga boleh beropini dong. kalau semua fans ngga ada yg beropini sepi dong....... irriducibili gitu loh, cuma loyal sama tim tapi independen thd manajemen :)

      thx atas komennya :)

      Hapus