Paradoks Berhemat Ala Lotito
oleh Galuh Trianingsih Lazuardi
© 2012
foto: http://sslazio.it |
Setelah menuai kekecewaan fans, dan
bahkan kegeraman pelatih Reja saat itu, akibat kebijaksanaan transfer Januari
2012 lalu, kini tampaknya manajemen Lazio juga tidak melakukan hal yang terlalu
impresif pada bursa transfer musim panas ini. Direktur Olahraga Lazio, Igli
Tare, memang menyatakan bahwa manajemen sudah melakukan apa yang harus
dilakukan dan bahwa tim Lazio saat ini sudah lengkap. Kita, sejauh ini, dapat
mengiyakan hal tersebut, melihat hasil 100% dari empat laga resmi Lazio musim
ini. Melihat pemain yang diturunkan pada keempat laga tersebut, boleh dikatakan
skuad Petkovic itu adalah skuad Reja musim lalu. Semua identik, minus Djibril
Cisse dan ditambah dua pemain yang “pulang kandang”, Zarate dan Floccari.
Pertanyaan dapat saja muncul tentang
kemampuan manajemen menarik pemain yang dibutuhkan. Sebut saja Burak Yilmaz atau
Andreas Granqvist. Pertanyaan ini, sementara terjawab dengan hasil impresif di
lapangan. Maka orangpun berusaha memahami kiat efisiensi dan efektivitas
keuangan yang diterapkan Claudio Lotito dalam mengelola klub.
Tetapi ada fenomena lain yang menarik
untuk dicermati. Saat ini di tim bercokol tak kurang dari 34 pemain. Padahal
Petkovic hanya membutuhkan sekitar 24 pemain yang akan difokuskan menapaki laga
demi laga yang diikuti Biancocelesti di tiga ajang kompetisi musim ini.
Terlebih jika kita melihat jumlah penyerang yang 10 orang, padahal pola 4-3-3
Petkovic hanya membutuhkan satu striker murni. Atau, jika pelatih asal Bosnia
ini mengubah pola menjadi 4-4-2 maka hanya dua striker murni yang diturunkan.
Inilah selengkapnya ketigapuluhempat
pemain yang menghuni Pusat Olahraga Formello.
Penjaga gawang (3):
Belakang (10):
Michael Ciani, Andre Dias, Lionel
Scaloni, Giuseppe Biava, Modibo Diakite, Stefan Radu, Abdoulay Konko, Marius
Stankevicius, Luis Pedro Cavanda, Luciano Zauri
Tengah (11):
Stefano Mauri, Ederson, Anderson
Hernanes, Alvaro Gonzalez, Senad Lulic, Ogenyi Onazi, Cristian Ledesma, Lorik
Cana, Cristian Brocchi, Francelino Matuzalem, Antonio Candreva
Depan (10):
Tommaso Rocchi, Mauro Zarate, Miroslav
Klose, Pasquale Foggia, Libor Kozak, Antonio Rozzi (masih aktif dimainkan di
tim Primavera), Emiliano Alfaro, Giuseppe Sculli, Ettore Mendicino, Sergio Floccari.
Saat pelatihan pra-musim di Auronzo di
Cadore Petkovic telah secara terbuka meminta dikuranginya striker. Dan usai
laga melawan Mura sekali lagi Petkovic mengeluh tentang banyaknya pemain ini.
Pria karismatis itu mengatakan tidak mungkin dirinya menangani semua pemain dan
meminta sisa pemain yang tidak dibutuhkannya dilatih (orang lain) tersendiri (entah
untuk tujuan apa), sementara dirinya berkonsentrasi menangani skuad yang akan
diturunkan laga demi laga.
Sungguh, dengan pola yang diterapkan
Petkovic, sangat sukar membayangkan Sculli, Foggia , Alfaro atau Mendicino dapat masuk tim
inti, sementara sang pelatih telah menjatuhkan pilihan kepada Klose, Zarate,
Kozak, Floccari, Rochi dan bahkan sang bintang muda, Rozzi.
Apa arti semua ini? Bagi saya ini suatu
situasi yang paradoksal dengan semangat efisiensi dan efektivitas keuangan yang
selalu dicanangkan Lotito. Bagaimana tidak, alih-alih berhemat, Lotito justru
harus membayar gaji buta kepada sepuluh pemain yang mungkin sama sekali tidak
akan pernah bermain musim ini. Dengan standar gaji rendah saja, maka kocek
Lazio musim ini harus terkuras lebih dari 5 juta euro untuk keperluan ini. Tampaknya
sah-sah saja jika fans yang skeptis berpendapat, kemampuan manajemen
menyalurkan ke luar pemain yang tidak dibutuhkan, tidak lebih baik daripada
kemampuannya mendatangkan pemain yang dibutuhkan.
Jendela transfer ke klub Italia lainnya memang
telah tertutup rapat, tetapi masih ada kesempatan untuk menjual atau
meminjamkan pemain berlebih ke beberapa liga di Eropa yang jendela transfernya masih
terbuka dalam beberapa hari ini. Kita tunggu saja.
Itu urusan manajemen.. sebagai seorang fans mereka hanya butuh pengertian dari kita. Yg terpenting adalah bagaimana dampak dari ini semua apakah baik atau tidak.Sejauh ini dampaknya tidak buruk malah bagus... 4 kemenangan berturut-turut
BalasHapusheheheh iya sih, tapi fans juga boleh beropini dong. kalau semua fans ngga ada yg beropini sepi dong....... irriducibili gitu loh, cuma loyal sama tim tapi independen thd manajemen :)
Hapusthx atas komennya :)